Bagaimana Cara Kerja Google Search Engine?
Pasti disaat kita ingin tahu tentang suatu hal, atau lagi kebingungan
mengerjakan tugas sekolah, kemana biasanya kita mencari? Nah! Sebagian besar pasti
akan langsung mengetik Google pada Web Browser masing-masing. Google itu adalah yang
disebut search engine.
Search engine atau mesin pencari ini seolah tahu segala hal.
Apapun yang kita tanyakan, mereka tahu jawabannya. Mereka tahu tempat
di mana kita akan menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan kita.
Kita selalu menggunakan layanan itu hampir setiap hari. Tapi, pernahkah terlintas dalam pikiran tentang bagaimana cara kerja mesin pencari ini?
Meskipun tampak sederhana, namun proses yang dikerjakan si mbah google ini sangat rumit dan panjang. Secara garis besar dibagi menjadi
tiga tahapan proses: crawling, indexing, dan menampilkan hasil pencarian.
1. Crawling
Crawling bisa juga diartikan sebagai pengumpulan atau penjelajahan. Lho, siapa yang menjelajah?
Mesin pencari seperti Google memiliki sebuah sistem yang berfungsi
mengunjungi semua situs web di dunia, Google sendiri menamakan mesin crawler-nya sebagai Spider.
Caranya, pertama ia akan mengunjungi sebuah situs, kemudian mencari hyperlink, atau link, atau tautan yang ada di dalam halaman situs tersebut. Spider milik Google akan mengikuti link tersebut. Ia akan mengunjungi laman ke mana link tersebut menuju. Begitu seterusnya. Sehingga semua halaman web akan terjelajahi.
Dari hasil penjelajahan ini Spider milik Google akan mencatat segala informasi yang ditemukan dari setiap web. Alamat URL, judul halaman, isi artikel yang ada, nama penulis, semua link atau tautan yang ada di satu halaman, dan lain-lain. Nah, informasi ini dicatat di sebuah database atau basis data raksasa yang dimiliki Google. Proses ini dinamakan indexing.
Sekedar informasi, biasanya blog ataupun website yang masih baru dianjurkan untuk mendaftarkan blognya pada layanan mesin pencari Google. Hal itu dilakukan agar mesin Spider Crawl google itu dapat segera memeriksa konten yang tersedia pada blog tersebut.
2. Indexing
Data yang berhasil dikumpulkan oleh crawler disimpan di sebuah database
atau basis data raksasa. Bayangkan saja, basis data ini harus menampung
segala informasi tentang semua situs web yang dikunjungi oleh crawler. Itu
berarti semua situs web di dunia. Kebayang kan, berapa besar kapasitas
penyimpanan yang harus disiapkan oleh Google atau mesin pencari lainnya?
Ibarat membuat daftar isi dari sebuah buku, aktivitas indexing
juga merangkumkan informasi. Jika kita mencari sebuah kata, atau
kalimat, maka Google tahu halaman web mana saja yang memuat kata
tersebut. Google mencatat semuanya, atau dengan kata lain, google meng-index segala informasi tersebut.
3. Menampilkan Hasil
Ini bagian yang paling penting, karena biasa kita alami. Hampir
setiap hari. Apabila kita mengetikkan sebuah kata, atau kalimat, seperti
contohnya, โpenemu bola lampuโ, maka Google akan langsung mencari di
mesin index-nya.
Dia akan mengumpulkan daftar halaman web yang mengandung kata-kata
yang kamu cari. Apakah langsung ditampilkan? Tentu saja tidak! Sebab
besar kemungkinan kita akan jadi pusing nantinya, ketika halaman-halaman
web yang muncul tidak terjamin mutunya, atau bahkan hanya halaman
sampah.
Google juga memiliki sebuah algoritma yang fungsinya memberikan peringkat dari halaman-halaman web yang di-index olehnya. Dia akan menampilkan situs-situs yang terpercaya dan yang memiliki informasi paling dekat dengan yang kamu butuhkan.
Tentu saja Google tahu. Ia melayani milyaran pencarian dalam satu
hari. Ia tahu, informasi seperti apa yang diinginkan oleh para
penggunanya.
Sulit sekali dipahami. Apakah ada penjelasan yang lebih sederhana?
Bayangkan saja begini, kita mendapat tugas untuk mencatat semua
informasi buku yang ada di dunia. Kemudian kita akan mengunjungi setiap
perpustakaan di dunia ini. Kita akan mencatat judul buku, pengarang, isi
bukunya tentang apa, tebal halaman dan tahun terbit. Tak lupa kita juga
mencatat buku tersebut ada di perpustakaan mana, dan disimpan di rak
nomor berapa. Inilah aktivitas crawling.
Kemudian catatan yang kita peroleh tersebut akan kita simpan di
sebuah ruang penyimpanan yang sangat besar, dengan urutan yang benar,
agar mudah dicari. Inilah aktivitas indexing. Penyimpanan informasi hasil pencarian.
Kemudian ketika ada seseorang yang datang, dan bertanya, โHei, saya
ingin meminjam buku tentang bagaimana cara menanam gandum. Di mana saya
bisa mendapatkan buku yang tepat?โ
Kita akan memberikan informasi kepada orang tersebut, di perpustakaan
manakah buku tentang bertani gandum yang paling bagus bisa ditemukan.
Tak hanya itu, kita juga akan mempertimbangkan si orang ini berasal dari
kota mana, sehingga kita bisa memberikan informasi perpusatakaan mana
yang paling dekat dengan tempat tinggalnya.
Sehingga ia tinggal datang ke perpustakaan yang dimaksud, menuju rak
yang tepat dan mengambil buku yang diinginkan. Sangat tepat dan tanpa
kebingungan.
Nah, masih ada yang bingung? Boleh lho bertanya. Selamat googling! ^^